Sabtu, 25 Januari 2014

#KelinciKeledai1

15 Agustus 2010, Disebuah gedung teater megah yang dibanjiri ribuan pasang mata terpukau dan mulut mulut yang menganga penuh kekaguman, Suara tepuk tangan ribuan pasang telapak liar membuat suara jeritan anak jalanan yang lapar diluar sana hanya terdengar seperti suara angin yang mute oleh Tuhan.

"Demi jerawat burung unta? Apa yang kamu lakukan tadi,Rab? Sungguh,malaikat dari surga mana yang telah merasukimu?" Si biji jagung tak bisa menyembunyikan kekagumannya pada aksi teatrikal yang baru saja diuguhkan secara frontal didepan matanya,ia masih bisa melihat jelas dan mengingat semua dialog dialog Rabbit yang menghipnotis saat ia beraksi dipanggung teater tadi,bahkan meskipun biji jagung hanya melihat dari balik tirai dibelakang panggung. Ini adalah penampilan perdana Rabbit dipanggung teater nasional,Rabbit adalah mahasisw jurusan sastra yang memiliki sejuta imajinasi mahaliar yang membuat orang takluk padanya,bahkan gedung teater nasional pun bersujud padanya. Rabbit menampilkan naskah teaternya yang berjudul " Gadis Biru" dan dia yang memerankan sendiri tokoh utamanya,si gadis biru.

"Aku benar-benar melakukannya,corni" sahut Rabbit tak percaya. Ia telah berhasil melakukan debutnya sebagai pemain teater nasional. Satu panggung dengan pemain teater legendaris lainnya. Sungguh ia tak mau bangun dari mimpi ini bahkan jika jutaan monster buaya mencabik cabik tubuhnya dikasur usang.

"Aku yang paling bangga dengan tarianmu tadi,Rab" seseorang tiba tiba menabrak gerombolan benteng manusia yang sedang mengelilingi Rabit sambil melemparinya dengan pujian. Jepretan kamera wartawan membuat Rabbit tahu rasanya bagaimana menjadi Lady Dai yang populer dan bagaimana menjadi koruptor yang diburu wajahnya.

"Don!" Rabbit segera berlari kearah lelaki berambut gondorng dengan kumis tipis yang menari nari diatas bibirnya seakan ingin berkata hore,hore,hore.

"Gimana?" tanya Rabbit dengan mata berbinar
"Tunggu apa lagi rab?aku tak punya waktu banyak sebelum pindah klub musim depan dan pindah dari lapisan tanah gersang yang menyangga tubuh ini untuk segera terbang ke lapisan rumput liar yang sedang menari jaipongan sambil angkat besi" Donkey si keledai biru segera menarik tangan Rabbit. Semua orang bersorak soray dan bertepuk tangan. Mereka berdua berlari menyeruduk banjir manusia dimalam itu.

Sesampainya dirumah Rabbit,keledai biru pun memberikan Rabbit sebuah kotak. Tak tahu apa isi kotak itu,Rabbit merasa sesak dibuat penasaran. begitupun dengan setan setan jahil yang mengintip nakal isi kotak itu,berebut ingin membukanya.
"Ayo,buka"! sahut si keledai
jari jemari Rabbit segera berlari dengan liar dan tanpa ampun menelanjangi bungkus berwarna pink yang menyelimuti kotak itu. Ternyata setelah beberapa saat terbongkarlah bahwa isi kotak itu adalah sebuah sepatu bola yang sudah jebol,rusak,dan jelek. Wajah Rabbit melipat lipat kecewa,begitupun dengan wajah seekor cicak yang penasaran ingin menonton,saking kagetnya cicak itupun jatuh menimpa guci.

"Hei,Ini adalah sepatu bola keberuntunganku yang aku dapat pemain legendaris disebuah klub hebat saat aku masih SMA dulu. Berkat sepatu ini aku berhasil lolos seleksi pemain nasional. Dan,kini aku berikan yang kiri padamu,sepatu ini ibarat jiwa bagiku,Rab. Aku simpan yang kanan dan kau simpan yang kiri,kita akan hidup bersama dan menjadi sepasang jiwa yang utuh" Mulut Blue Donkey seperti digerakan oleh arwah penyair paling romantis. Sepatu jebol yang jelek kini seakan berubah jadi sepatu cinderella yang berlapis cinta tanpa pengawet. Rabbit memeluk Donkey sangat erat. Tanpa sadar sesuatu jatuh dari sepatu itu,ternyata sebuah cincin. Rabbit tersenyum lebar dan memeluk Donkey semakin erat. Sementara cicak yang terjatuh kelantai berusaha membalikan badannya dengan sangat susah payah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar