Kamis, 16 Januari 2014

Persahabatan Nggak Punya Kelamin

"Seandainya Lo cewek" kataku kepada sahabatku.Dia cowok,dan akan tetap jadi cowok selama Tuhan nggak membiarkannya bereinkarnasi jadi model foto majalah playboy.

Seandainya lo cewek,nggak bakal ada "tembok pemisah" diantara persahabatan kita,kita bisa pelukan dimana aja tanpa takut dicekal FPI karena kita bukan muhrim,kita bisa tidur bareng dan ngerumpi sampe pagi tanpa takut digerebek pak RT karena berbuat tindakan mesum.Tapi gue tahu setahu tahunya kalau persahabatan nggak pernah punya kelamin.Iya kan?

Bersamaan disaat itu dia juga bilang, "Dan seandaianya Lo cowok" Ya,bahkan ketika gue berubah jadi cowok pun nggak bakal menjamin persahabatan kita bakal tetep asyik dan menyenangkan.Gue nggak peduli banyak orang yang bilang kita "pacaran" Toh,itu semua cuma dugaan kosong mereka.Kita dibilang pacaran karna persahabatan kita nggak mengenal kelamin,meskipun lo sering bilang status gender gue diragukan.Yah,masih untung lah kita sahabatan dan dikira pacaran,takutnya kalau lo jadi cewek kita malah disangka lesbian,dan kalau gue jadi cowok kita disangka homo.

Persahabatan nggak punya kelamin,bukan cuma berlaku buat gue aja.Diluar sana banyak yang bersahabat sangat baik dengan bantal gulingnya yang jadi sarang iler,bantal guling juga gak punya kelamin.Atau yang bersahabat dengan kealayan semasa remajanya,alay juga nggak punya kelamin.Yah lama lama ngomongin kelamin jadi terkesan porno,padahal nggak ada unsur menuju kesana sama sekali.

Yap,intinya adalah semua orang bersahabat dengan kebiasannya,mau kebiasaan baik atau buruk.Cuma ada satu saran aja,jangan sampai terjerumus jadi sahabat dahsyat yang membuat proses regenerasi bangsa semakin sekaratttttt. 

2 komentar:

  1. Jangan takut punya sahabat sekelamin juga, ya, yang karena setiap lo punya sahabat sekelamin sering kecolongan.

    Sahabat itu kaya rumah. maksudnya gini, lo punya rumah, suatu saat rumah lo itu kemalingan, terus, lo pindah rumah.dan setelah pundah rumah lo pun masih kemalingan, dan begitu terus setiap lo punya rumah, selalu kemalingan.

    Itu bukan berarti lo marus ninggalin rumah lo, apalagi lo mutusin buat ga mau puya rumah lagi. kalau begitu caranya lo ga bakal nyaman, dan lo bakal sengsara.

    Seharusnya, bukan rumahnya yang lo tinggalin, tapi, bagaimana caranya lo harus bisa buat protek atau pelindung yang bagus, yang kuat dirumah lo biar gak kemalingan lagi.

    begitu juga persahabatan. karena sahabat-sahabat sekelamin lo sering kecolongan, lo memilih gak mau bersahabat sekelamin lagi. Menurut gw itu SALAH BESAR.............
    Seharusnya, lo bisa buat protek atau perlindungan buat sahabat lo itu. jangan sampe dia kecolongan sama seperti yang udah-udah.
    Dan satu lagi. latar belakang seseorang itu ga ngejamin, dan lo, selalu termakan sama persepsi lo sendiri bahwa latar belakang sahabat lo itu baik.
    hati-hati, karena maling itu bukan murni karena dari niat mereka, tapi karena ada kesempatan. WASPADALAH WASPADALAH!!! :D
    Okeh sahabat ku........

    oh iya, Makasih juga, lo udah mau jadi sahabat gw sampe saat ini...
    maaf, gw ga bisa ngasih apapa ke lo. tapi gw akan berusaha menjadi protek atau pelindung buat lo. :D
    SELAMANYA...SELAMANYA...SELAMANYA...
    hehehehehe.......

    BalasHapus
    Balasan
    1. iiihh siapa sih lo?pengen banget jadi sahabat gue ya?

      Hapus