Minggu, 26 Januari 2014

Menolak Tua


"Nek,kenapa muka nenek banyak lipatannya? Kenapa keriput nek"? Tanya cucu badung menggoda neneknya yang sedang membaca koran hari minggu. Nenek pun membuka kaca mata bacanya. Ia menepuk pahanya,memberi kode agar cucu lelaki 5 tahunnya itu mau mendarat dipangkuannya.

"Nak,coba hitung ada berapa banyak lipatan diwajah nenek" pinta nenek sambil mendaratkan tangan mungil cucunya ke wajah keriputnya yang hangat.

"Hem. Terlalu banyak nek" kata cucunya mengeluh

"Lipatan dan keriput ini adalah bekas bekas lembaran kisah hidup nenek dimasa muda. Setiap lipatannya mempunyai memori pengalaman kehidupan yang berarti. Semua alam dibumi ini akan menjadi tua,termasuk nenek. Dan kamu,nanti." Nenek memulai petualangan cerita  liarnya dan berhasil menghidupkan imajinasi liar cucu kecilnya itu

"Aku juga nanti akan keriput seperti nenek?" tanya cucunya polos
"Ya, bahkan nanti bumi ini pun sekarang sudah tua dan renta. Sudah sering sakit sakitan dan rapuh" ucap nenek menganalogikan
"Jadi,gunung meletus itu adalah tanda bahwa bumi sedang sakit?sakit flu dan batuk ya Nek?" tanya cucunya lagi. Nenek hanya tersenyum sambil memamerkan deretkan gusinya yang merah muda
"Terus,bila nanti aku Tua seperti nenek. Maka bumi akan jadi setua apa nek?apa bumi akan mati dan jadi pelupa seperti nenek yang sering lupa menaruh kacamata"? tanya cucunya lagi tak tanggung tanggung
"Nak,bumi ini adalah kuasaNya. Segala aktifitas bumi dan alam adalah bukti eksistensinya yang menjelma jadi kasih sayang dan Cinta untuk kita. Semua hal didunia ini akan menjadi Tua secara fisik tapi tidak secara substansi. Ada irang yang akan menjadi muda selamanya,muda karna ia mampu mempertahankan spirit Iman,Cinta,cipta,dan karyanya.

"Kalau begitu aku tidak akan pernah mau jadi tua nek.Aku mau jadi muda seumur hidup"!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar